Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2010

MENCARI AKAR PATRIAKISME

Mencari Akar Patriarkisme * Oleh Junaidi Abdul Munif DARI mana patriarkisme berasal? Banyak yang menuduh bahwa agama khususnya Islam sebagai lahan subur tumbuhnya patriarkisme. Padahal, dalam teks-teks Islam banyak ditemukan dalil yang sebetulnya menganjurkan kesetaraan gender dan mengeliminasi patriarki. Meski QS Annisa 34 menjelaskan bahwa laki-laki adalah pemimpin wanita, sehingga menyebabkan konsekuensi hukum yang berbeda di antara keduanya, dalil ini kurang kuat dijadikan pijakan untuk menuduh Islam sebagai agama patriarkis. Sebab, banyak ayat lain yang menjelaskan kesamaan antara laki-laki dan perempuan (Umar Shihab, Kontektualitas Al Quran, hal: 13). Contoh yang paling konkret adalah ayat Alquran (Al Hujarat 13) yang berbunyi inna akramakum indallahi atqakum (sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah ketakwaan kalian). Secara gamblang dijelaskan bahwa yang paling mulia di sisi Allah tidak ditentukan oleh jenis kelamin, laki-laki dan perempuan, tapi kadar ketak

WISATA PANTAI WISATA SAMPAH

Wisata Pantai, Wisata Sampah Pantai menjadi salah satu lokasi wisata yang selalu menarik minat pengunjung. Panti Kuta dan Sanur di Bali adalah dua contoh pantai yang legendaris dan menarik turis asing. Di Semarang, selain Pantai Marina kini muncul Pantai Maron yang menjadi perbincangan. Banyak teman merekomendasikan Maron untuk liburan akhir pekan. Beberapa waktu lalu penulis berkesempatan datang ke Maron. Membayangkan pantai, seperti tampak di kalender-kalender alam, film, atau cerpen yang melukiskan pantai dengan begitu indah. Warna biru laut, pasir, burung camar, senja, matahari terbenam, langit ungu, desir ombak, batu karang, semua itu membuat kita ingin ke pantai. Ketika penulis mengunjungi Pantai Maron, sungguh prihatin. Alih-alih menemui laut yang biru, pasir putih, justru yang ditemui tumpukan sampah di sekitar pantai. Di mana-mana yang tampak sampah terutama sampah plastik, ranting pohon, dan bangkai ikan. Pantai seolah merupakan tempat pembuangan akhir sampah. Ai

PENJINAKAN LEWAT KOALISI

Penjinakan Lewat Koalisi Oleh Junaidi Abdul Munif Pengusutan kasus Century telah sampai pada puncaknya, yakni pandangan akhir sembilan fraksi terhadap proses bailout senilai Rp 6,7 triliun kepada Bank Century. Segala keputusan bergantung sidang paripurna DPR. Lobi politik yang dilakukan rentan mengubah pandangan akhir fraksi. Pansus Century, yang dihadirkan kepada publik, adalah usaha untuk menguak kebenaran hukum dari proses talangan kepada Bank Century. Namun, kebenaran yang mana dan versi siapa? Jika menggunakan sudut pandang hukum dan kebijakan, betapa keduanya adalah medan tafsir yang saling menegasi. Kebenaran pada akhirnya menjadi relatif dan tergantung siapa dan kepentingan apa di balik kebenaran itu. Ketika nama Boediono dan Sri Mulyani disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kasus Century, Partai Demokrat sebagai pemimpin koalisi geram dan mengancam mitra koalisinya, yakni Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera yang jelas menyebut dua nama itu yang ki