Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2010

Memahami "Sang Lain" Lewat Media

Perkembangan masyarakat dan kebudayaan sekarang tak bisa dilepaskan dari media. Media menjadi “agen kebudayaan” tersendiri untuk memahami fenomena masyarakat. Cultural studies menjadi genre teoretis untuk menguak bagaimana media itu beroperasi untuk membentuk, menghegemoni, dan menciptakan opini di masyarakat. Melepaskan media dari konteks sosial, politik, ekonomi adalah pekerjaan yang tolol untuk saat ini. Dunia yang beranjak dari modernisme ke pascamodernisme menjadikan semua disiplin ilmu dan teori berjalin kelindan seperti tidak mengenal batasan. Terjadi simultanitas (keserentakan) menempatkan media dengan beragam tujuan. Film yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai hiburan, kini bisa bertransformasi menjadi alat propaganda politik. Lagu rap yang sebelumnya dikenal sebagai lagu orang kulit hitam sebenarnya adalah media pencarian identitas, eksistensialisme, dan rasa muak dari Afro-Amerika yang dianaktirikan di AS, yang mengaku sebagai negara paling demokratis dan menjunjun

SARJANA ABAL-ABAL

Gelar sarjana menjadi puncak kepuasan tertinggi bagi mahasiswa yang menempuh studi strata satu. Proses berliku selama empat tahun (minimal) kuliah dengan suka dukanya seolah dibayar lunas dengan wisuda. Orang tua merasa lega, karena tidak lagi bertanggung jawab kepada anaknya. Gelar sarjana juga ajang “penyapihan” anak dari orang tua dalam segi ekonomi. Anak mesti mandiri ketika gelar sarjana didapat. Gelar hanyalah predikat yang menjadi tanda bahwa seseorang telah menempuh pendidikan tertentu dengan spesifikasi (jurusan) tertentu. Menyandang gelar yang diawali huruf “S” yang diikuti huruf di belakangnya menjadi prestise tersendiri bagi mahasiswa. Keluarga dan masyarakat juga ikut bangga dengan anggotanya yang menyandang gelar sarjana. Seremonia wisuda menjadi tanda bagaimana penganugerahan gelar sarjana mesti dirayakan dengan gegap gempita. Bukan gelar itu yang diperdebatkan di sini, namun sejauh mana proses untuk mendapatkan gelar tersebut yang bagi mahasiswa berbeda-beda dala