Tips Agar Tulisan dimuat di Koran
oleh Junaidi Abdul Munif
Mengapa sebuah tulisan
bisa dimuat di koran/majalah? Tentu jawaban “tulisan tersebut memang layak
muat” adalah jawaban yang paling umum. Tulisan yang layak muat adalah tulisan
yang memuat informasi dan gagasan baru, unik, up to date, serta penting
untuk diketahui pembaca. Oleh sebab itu penulis mesti senantiasa menambah bahan
bacaan, observasi, dan diskusi untuk menambah memperkaya referensi dan
perspektif (sudut pandang).
Sebelum mengirimkan
tulisan ke media massa, pastikan bahwa tulisan tersebut telah benar-benar siap
kirim. Artinya, Anda harus mengoreksi tulisan itu, sampai tidak ada yang salah
tulis, salah eja, sampai sudah menggunakan model paragraf yang menjorok ke
kanan apa belum.
Berikut adalah tips mengirim agar tulisan dimuat
di koran.
1. Kenali Karakter Koran
Mengenali karakter koran adalah hal yang penting
ketika akan mengirim tulisan. Koran memiliki segmen pembaca yang berbeda-beda.
Tulisan untuk Kompas berbeda dengan segmen pembaca Aneka Yes misalnya. Kalau
tidak tahu segmen pembaca koran, bisa jadi adalah salah kirim tulisan.
2. Kenali Karakter Tulisan di
Koran
Mengenali karakter tulisan koran adalah mengetahui
bentuk atau gaya tulisan di sebuah koran. Saya biasanya berusaha mencari tahu
ini sampai pada berapa jumlah karakter (huruf), paragraf, bahkan sub-judul
untuk tulisan di sebuah media. Untuk mengetahui karakter tulisan di media tertentu,
perlu membaca beberapa edisi sebelum menulis untuk media tersebut.
3. Tuliskan Nama Rubrik di Judul
e-mail (surat elektronik)
Ada koran yang email redaksinya hanya satu, maka
mencantumkan nama rubrik untuk judul email ini penting agar jelas tulisan yang
kita kirim tersebut untuk rubrik apa. Maka penulis perlu mengetahui nama-nama
rubrik di media massa. Sebagai contoh, untuk tulisan opini, Kompas menamai
rubriknya “Opini”, Koran Tempo (Pendapat), Suara Merdeka (Wacana
Nasional/Lokal), Koran Jakarta (Gagasan) dan lain sebagainya. Menuliskan nama
rubrik juga menunjukkan kita intens membaca koran tersebut.
4. Sertakan Biodata dan Nomor
Hape yang Bisa dihubungi
Sebagai kelengkapan tulisan, di bawah tulisan
cantumkan biodata singkat (nama dan lembaga/organisasi) tempat penulis
berkiprah), nomor handphone/telepon serta nomor rekening. Biodata
penting bagi redaktur untuk mengetahui latar belakang seorang penulis.
5. Lampirkan Scan foto
diri dan Kartu Identitas
Jangan lupa scan foto dan kartu identitas
(KTP, SIM) dilampirkan. Terutama untuk penulis baru, usahakan dalam setiap
mengirim tulisan selalu melampirkan dua hal ini.
6. Kirim dalam Format Attachment
(Lampiran)
Kirimkan dalam format attachment (lampiran).
Maka ada 3 lampiran yang dikirim, yakni tulisan, scan foto, dan scan
kartu identitas.
Banyak tulisan yang
memiliki ide/gagasan bagus, tapi tidak dimuat gara-gara mengabaikan hal-hal
yang bersifat teknis. Menulis dan mengirim tulisan tidak boleh mengabaikan dua
hal, substantif (isi tulisan) dan teknis (cara/format mengirim). Selamat
mengirim tulisan, semoga kita dipertemukan di lembar koran.
Komentar