Tips Menulis Keren
By Junaidi Abdul Munif
Menulis bisa jadi adalah perkara
sulit, namun bisa menjadi perkara yang mudah jika kita mampu mensiasatinya. Ini
adalah langkah-langkah yang mesti dilakukan dalam menulis. Saya lebih banyak
mendasarkan pada model pengalaman penulisan artikel populer di koran, karena
secara pribadi saya lebih banyak berkecimpung di bidang penulisan artikel untuk
koran. Tapi pada
dasarnya, menulis untuk media apapun (koran, majalah, buletin, jurnal) caranya
sama.
1.
Pemilihan Isu
Langkah
pertama dalam menulis adalah menemukan isu atau tema. Isu bisa kita dapatkan
dari membaca media cetak, menonton televisi, diskusi, atau dari media sosial
seperti facebook dan twitter.
2.
Pengumpulan Data/Referensi
Ketika
isu telah dipilih, kita harus mencari sebanyak mungkin data. Data ini bisa kita
dapatkan dari buku, artikel, atau blog. Ketersediaan internet sangat memudahkan
kita mencari data. Pengalaman saya, ketika ingin menulis sesuatu, saya mencari
sebanyak mungkin data dari internet, yang saya kumpulkan dalam folder
tersendiri. Hal ini akan memudahkan
untuk menginventarisir data yang kita butuhkan. Buku dan koran juga sangat
penting sebagai landasan teori dalam solusi yang kita tawarkan dalam tulisan.
3.
Pengolahan Data
Ketika
data telah dipilih, kita baca semua data itu. Lalu kita pilih yang sesuai
dengan tujuan tulisan kita. Pilihlah data-data yang sangat mendukung kekuatan
tulisan kita.
4.
Memberi
Judul
Judul
tulisan sangat menentukan, karena di situlah pembaca tertarik atau tidak untuk
membaca tulisan kita. Ada banyak cara memberi judul tulisan. Bisa berupa
pernyataan, atau pertanyaan.
Banyak media massa yang menyukai judul tulisan yang memuat kata “dan”, seperti
Kompas. Judul tulisan yang memuat kata “dan” menimbulkan suatu persepsi keterkaitan
sebuah fenomena (isu) dengan realitas yang kadang tak terpikirkan.
5.
Memberi Lead
yang Bagus
Lead
atau kepala tulisan adalah pintu masuk berikutnya. Lead yang bagus
adalah kunci untuk memancing pembaca agar menuntaskan membaca tulisan
kita. Menulis lead bisa dengan cara pernyataan, pertanyaan, kutipan,
deskripsi, atau kesimpulan dari tulisan kita.
6.
Membuat Alur Tulisan
Alur
tulisan biasanya adalah mendeskripsikan fenomena yang terjadi, lalu mencari
latar belakang fenomena yang terjadi, membandingkannya dengan teori atau
fenomena yang telah terjadi sebelumnya, lalu solusi yang kita berikan.
7.
Menutup Tulisan
Tulisan
lebih banyak ditutup dengan pernyataan. Ini menunjukkan bahwa penulis cukup pede
dengan solusi yang dia tawarkan. Meski ada juga model menutup tulisan dengan
pertanyaan. Goenawan Mohamad adalah contoh penulis yang sering menggunakan
kalimat pertanyaan dalam menutup tulisannya.
Akhirnya, selamat
menulis!
Mengetahui teori menulis tanpa menulis itu omong kosong, nggambuz, dan nggedabruz.
Jadi, menulislah
sebelum menulis itu dilarang.
Komentar